Sunday, February 22, 2009

Ada Apa dengan (Cinta) Jilbab? ~1~

Sungguh Islam ini diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia, tetapi semata-mata untuk rahmat sekalian alam, rahmatan lil ‘alamiin. “Maa anzalna alaykal qur’aana li tasqaa” (Sungguh Kami turunkan Al-Qur’an tidak untuk menyusahkanmu). Jadi, apapun yang diwahyukan Allah ke manusia adalah semata-mata untuk maslahat manusia juga.
Fenomena (mencintai) jilbab beberapa dekade terakhir menjadi suatu fenomena yang sangat menarik. Adanya kesadaran di antara muslimah untuk mengenakan jilbab dianggap sebagai suatu kekuatan akan kebangkitan intelektualitas seorang muslimah karena adanya suatu kebutuhan spiritual dari diri pribadi muslimah. Hal ini sangat berbeda dengan beberapa puluh tahun yang lalu, yang masih menganggap jilbab adalah kuno atau tidak modern dan lain sebagainya. Di sisi lain masih adanya penolakan penggunaan jilbab dari umat muslim sendiri.

Ada beberapa alasan kenapa banyak dari muslimah yang ramai-ramai mengenakan jilbab, diantaranya adalah :

1. Ingin Mempercantik Diri
Wanita biasanya akan senang apabila ia dikatakan cantik, meski mungkin hal ini tidak diucapkannya di bibir bahwa ia suka dikatakan cantik. Hal ini adalah sunnatullah, karena Allah menciptakan wanita dengan kecenderungan “menarik hati” laki-laki dengan kecantikannya. Rasulullah pernah memerintahkan seorang sahabat untuk melihat mata seorang wanita anshar sebelum ia meminangya, karena kata Rasulullah di dalam mata seorang wanita anshar itu terdapat sesuatu yang membuat seorang laki-laki mempunyai kecenderungan untuk membulatkan tekad meminangnya. Banyak di antara muslimah yang mengenakan jilbab karena ia merasa cantik kalau mengenakan jilbab. Keindahan dan kecantikan adalah sunnatullah, Allah menciptakan sekuntum bunga dengan keindahan, Allah menciptakan hamparan gunung dengan keindahan, Allah menciptakan dunia dan isinya dengan penuh keindahan, begitu pula Allah menciptakan wanita dengan penuh keindahan. Jadi, untuk tahap awal mungkin tidak apalah jika niat memakai jilbab adalah demikian. Alasan mengenakan jilbab di kalangan muslimah karena ia merasa cantik apabila mengenakan jilbab adalah alasan yang wajar. Apalagi sekarang ini banyak sekali jilbab yang cantik dengan mode yang masih dianggap syar’i. Dari kacamata laki-laki, memang apabila seorang wanita mengenakan jilbab ia akan terlihat lebih anggun, cantik, dan yang lebih penting lagi ia terlihat lebih berwibawa dan menyejukkan di matanya dari pandangan syetan. Karena sungguh Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan (QS. 34 : 21).

2. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Alasan kedua kenapa seorang wanita berjilbab adalah aktualisasi diri dari wanita. Perspektif diri bahwa ia akan diakui oleh komunitasnya adalah dengan cara mengikuti apa yang menjadi “kelaziman” di antara komunitasnya. Sebagai contoh, orang yang bekerja di lingkungan berjilbab, maka ia akan “memaksakan” dirinya untuk ikut berjilbab. Dan dengan berjilbab identitas keislaman seorang muslimah dapat diketahu. Alasan yang kedua ini tidaklah disalahkan, tetapi dalam suatu skala kadar “kepatutan” alasan yang masih rendah. Namun demikian dengan seiring berjalannya waktu ia akan menyesuaikan dengan sendirinya. Sebagaimana dulu ketika Rasulullah dari Madinah kembali ke Mekkah dimana ketika itu kekuatan pasukan Rasulullah tidak mungkin tertandingi oleh pasukan Quraisy Mekkah. Maka dengan “terpaksa” Abu Sofyan dan penduduk Mekkah lainnya berbondong-bondong memeluk Islam. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu penduduk Mekkah menjadi sadar bahwa Islam adalah ajaran yang benar.

3. Kebutuhan Menjaga Diri
Sebagaimana Allah wahyukan di Surat Al-Ahzab, bahwa tujuan mengenakan jilbab adalah untuk penjagaan diri. “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mu’min : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. 33 : 59).
Fakta membuktikan, bahwa dengan perempuan memakai jilbab, tangan-tangan jahil laki-laki atau niat jahat laki-laki yang lain dapat diminimalisir dengan mengenakan jilbab. Banyak laki-laki jahil yang mengurungkan niat jahatnya jika “calon korbannya” adalah seorang perempuan berjilbab. Dan laki-laki lebih terjaga pandangannya dengan wanita yang mengenakan jilbab.

4. Menerima dan Melaksanakan Apa Adanya Perintah Allah
Alasan yang keempat adalah seorang muslimah mengenakan jilbab karena ia melihat bahwa apa yang diperintahkan oleh Allah adalah harus dilaksanakan tanpa kecuali. Alasan ini timbul karena semata-mata muslimah lebih melihat bukan suatu kepatutan apabila apa yang diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an tidak dilaksanakannya. Mereka berpedoman “ud ‘uni fi islimi kaafaah” (Masuklah engkau ke dalam Islam secara keseluruhan). Jadi tidak ada yang perlu dibantah apa yang ada di dalam Al-Qur’an.
Seorang muslim sejati ia akan berkata, “sami’na wa atha’naa” (Kami dengar dan kami laksanakan), tidak akan pernah ada di dalam dirinya “sami’na wa ashaynaa” (Kami dengar dan kami bantah). Biasanya muslimah ini sudah “matang” dalam pemahaman perintah Allah. Ayat di QS. An-Nur 31 dan Al-Ahzab 59 sudah cukup baginya untuk dapat “mencintai” jilbab karena Allah.



sumber : Arihadi, kotasantri.com

No comments:

Post a Comment